----------------------------------------------------------------------------------
- MAJLIS : SAYEMBARA DEKLAMASI SAJAK
- LOKASI : RUMAH GAPENA, KUALA LUMPUR
- TARIKH : 9hb OKTOBER 2011
----------------------------------------------------------------------------------
Assalamualaikum, Salam Sejahtera dan Salam 1Malaysia...
Yeah... saya merupakan seorang pencinta sajak! Saya sememangnya tidak akan melepaskan peluang untuk menyertai mana-mana sayembara deklamasi sajak. Namun begitu, disebabkan oleh mutu suara saya sendiri, saya hanya akan menyertai sayembara deklamasi sajak bertemakan kemerdekaan. Semamangnya saya tidak mampu mendeklamasikan sajak yang mendayu-dayu dan kelebihan saya adalah pada sajak kemerdekaan yang memerlukan pendeklamatornya melontarkan sepenuh suara.
Saya menyertai sayembara pada hari ini sekadar untuk mencuba nasib. Ini kerana, seandainya saya terpilih, saya akan dibawa ke peringkat yang seterusnya pula. Namun begitu, nasib tidak menyebelahi saya pada hari ini kerana tidak dapat mara ke peringkat seterusnya. Tetapi ianya tidak mematahkan semangat saya untuk terus bersajak. Saya juga sebenarnya mencari-cari peluang untuk membuat persembahan mendeklamasikan sajak kerana bersajak adalah kegemaran saya. Selain daripada itu pula, sajak bertajuk Wasiat Rimba Merdeka yang saya sampaikan itu merupakan sajak kegemaran saya juga. Mungkin juga beberapa kesilapan dalam deklamasi saya itu menyumbang kepada kekalahan saya. Jadi, saya perlu lebih berlatih seandainya ingin menyertai sayembara selepas ini. Al-maklumlah, saya sebenarnya sudah lama tidak mendeklamasikan sajak.
Berbalik kepada sajak pilihan itu, sebenarnya sajak tersebut pernah membawa tuah kepada saya suatu ketika dulu. Meskipun sajaknya panjang, tetapi saya tetap yakin untuk mendeklamasikannya. Jadi untuk pembaca sekalian, semaikanlah minat anda dalam bersajak dan jangan sesekali malu dan segan untuk menyertai mana-mana sayembara deklamasi sajak. Sama-samalah kita mencintai seni dan budaya kita sendiri agar ianya tidak hilang ditelan zaman. Di bawah ini saya sertakan secara penuh sajak yang telah saya deklamasikan. Selamat menghayati dan jumpa lagi! :)
Wasiat Rimba MerdekaHassan Jaidin
[Maka Raja Iskandar bertanya,
“Apa nama kayu ini, tempat kita bersandar?”]
mari kita elus makna akar dari sebatang pohon sebijaknya;
dengan akar yang menujah bumi
terfikir kita keakraban paling mutlak
tanpa akar bumi takkan kejap tanpa bumi akar takkan hidup
itulah akar asal bangsa
menunjang batang ketamadunan gemilang
meski dibadai petaka lapan penjuru angin
meski digegar bencana tujuh jurus benua
meski disimbah sengsara tujuh jurus samudera
takkan goyah batang ini,
takkan goyah!
ini akar asal bangsa mengaut gizi agung dari bumi
gizi membentuk budaya murni
gizi membentuk adat harmorni
gizi membentuk iman hakiki
pantaslah batang ketamadunan gemilang
gagah membenteng diri
pohon apakah ini sebenarnya?
mari kita gapai makna pucuk dari sebatang pohon sebijaknya;
dengan pucuk yang melakar langit
terfikir kita keinginan paling waja
tanpa pucuk pohon mati segera tanpa pohon pucuk tiada
bertunas itulah pucuk aspirasi bangsa
menyegar batang ketamadunan gemilang
meski diamuk dermaga tujuh petala langit
meski digait durjana berjuta parasit rimba
meski dipulas seksa nasar tujuh turunan
takkan lemah batang ini,
takkan lemah!
ini pucuk aspirasi bangsa mengaut gizi agung dari jagat terbuka
gizi membentuk citra unggulan
gizi membentuk naungan ikhlas
gizi membentuk keindahan peribadi
sewajarnya batang ketamadunan gemilang mencuat mercu wijaya
pohon apakah ini sebenarnya?
mari kita analisa pohon ini sebagai kita negara bangsa sepadu;
pohon ini segak namanya ke seluruh rimba buana
pohon ini rimbun keprihatinannya menaungi sengsara mergasatua
pohon ini kukuh pendiriannya meski kerdil diukur mata
ini bukan pohon Melaka, bukan
ini pohon Malaysia!
menjadi daunnya sahaja teramat agung untungnya
bagaimana pula jika kita adalah buahnya?
[Maka Raja Iskandar berseru,
“ini kayu jangan tebangkan,
ini rimba jangan hapuskan,
semangat rimba harus ada pada anak cucu kita!”]
Sekitar Sayembara Pada Hari Ini
Inilah dia Rumah Gapena. |
Keadaan Rumah Gapena dari luar. |
Di celah-celah pohon itulah saya berlatih sambil menunggu giliran :) |
Ketika berhenti rehat untuk makan tengah hari. |
Sekian dan wassallam~